Drilling (Pemboran)

Diposting oleh mine | 10.52 | | 0 komentar »

Pemboran dapat dilakukan untuk bermacam-macam tujuan :
Penempatan bahan peledak;  pemercontohan (merupakan metoda sampling utama dalam eksplorasi); dalam  tahap development : penirisan, test fondasi dan lain-lain; dan dalam  tahap eksplotasi untuk penempatan baut batuan & kabel batuan (dalam batubara pemboran lebih banyak dibuat untuk pemasangan baut batuan - bolting daripada untuk peledakan). Jika dihubungkan dengan peledakan, penggunaan terbesar adalah sebagai pemboran produksi.

Komponen Operasi dari Sistem Pemboran

Ada  4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan penggunaan  energi oleh sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan cara sebagai  berikut :
•  Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utama,  mengkonversikan energi dari bentuk asal (fluida, elektrik, pnuematik,  atau penggerak mesin combustion) ke energi mekanik untuk mengfungsikan  sistem.
•  Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor (bit).
•  Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan secara makanik untuk melakukan penetrasi.
•  Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu,mendinginkan bit dan kadang-kadang mengstabilkan lubang bor.
Ketiga  komponen pertama adalah komponen fisik yang mengontrol proses  penetrasi, sedangkan komponen keempat adalah mendukung penetrasi melalui  pengangkatan cuttings. Mekanisme penetrasi, dapat dikategorikan kedalam  2 golongan secara mekanik yaitu rotasi dan tumbukan (percussion) atau  selanjutnya kombinasi keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja pemboran :
1.  Variabel operasi, mempengaruhi keempat komponen sistem pemboran (drill,  rod, bit dan fluid). Variabel dapat dikontrol pada umumnya dan mencakup  dua kategori dari faktor-faktor kekuatan pemboran :

(a) tenaga pemboran, energi semburan dan frekuensi, kecepatan putar, daya dorong dan rancangan batang bor dan
(b) sifat-sifat fluida dan laju alirnya.

2.  Faktor-faktor lubang bor, meliputi : ukuran, panjang, inklinasi lubang  bor; tergantung pada persyaratan dari luar, jad i merupakan variabel  bebas. Lubang bor di tambang terbuka pada umumnya 15 - 45 cm (6-18 inch). Sebagai perbandingan, untuk tambang bawah tanah 4-17,5
cm (1,5-7 in.).
3. Faktor-faktor batuan, faktor bebas yang terdiri dari : sifat-sifat batuan, kondisi geologi,  keadaan tegangan yang bekerja pada lubang bor yang sering disebut  sebagai drillability factors yang menentukan drilling strength dari  batuan (kekuatan batuan untuk bertahan terhadap penetrasi) dan membat  asi unjuk kerja pemboran.
4. Faktor-faktor pelayanan, yang terdiri  dari pekerja dan supervisi, ketersediaan tenaga, tempat kerja, cuaca dan  lain-lain, juga merupakan faktor bebas.

Parameter Performansi (Unjuk Kerja)
Untuk memilih  dan  mengevaluasi sistem pemboran yang optimal, ada 4 parameter yang harus diukur at au dipe rkirakan,yaitu :
1. Energi proses dan konsumsi daya (power)
2. Laju penetrasi
3. Lama penggunaan bit (umur)
4. Biaya (biaya kepemilikan + biaya operasi) 

Pemilihan Alat Bor

Pemilihan  suatu alat produksi haruslah melalui suatu prosedur yang telah  didefinisikan dengan baik. Hal ini merupakan persoalan rancangan  rekayasa yang sebenarnya (true engineering design) yang memerlukan suatu pertimbangan harga. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1.  Mendeterminasi dan menentukan spesifikasi kondisi-kondisi dimana alat  bor akan digunakan, seperti faktor-faktor yang berhubungan dengan  pekerjaan (pekerja, lokasi, cuaca dan lain-lain) dengan konsiderasi  keselamatan kerja. 
2. Menetapkan tujuan untuk fase pemecahan batuan  dari siklus operasi produksi kedalam tonase, fragmentasi, throw,  vibrasi dan lain-lain (mempertimbangkan batasan pemuatan dan  pengangkutan, stabilitas kemiringan lereng, kapasitas crusher, kuota  produksi, geometri pit,
dll) . 
3. Atas dasar pada persyaratan  peledakan, merancang pola lubang bor (ukuran dan kedalaman lubang ledak,  kemiringan, burden dan spasi).
4. Menentukan faktor drillability  untuk jenis batuan yang diantisipasi, mengindentifikasikan  metoda  pemboran yang mendekati kelayakan . 
5. Men-spesifikasikan variabel  operasi untuk tiap sistem dibawah pengamatan, meliputi : mesin bor,  batang bor, mata bor dan sirkulasi fluida.
6. Memperhitungkan  parameter unjuk kerja, termasuk ketersediaan alat, biaya dan  perbandingan. Mengamati sumber tenaga dan memilih spesifikasi. Item  biaya yang besar adalah mata bor, depresiasi alat bor, tenaga kerja,  pemeliharaan, energi dan fluida. Umur bit dan biaya merupakan hal yang  kritis namun sulit untuk diproyeksikan.
7. Memilih sistem pemboran yang memuaskan semua persyaratan biaya keseluruhan yang rendah dan memperhatikan keselamatan kerja.

0 komentar